Langsung ke konten utama

Waktu Menunggumu 12

Malam itu aku tidak bisa tidur karena memikirkan pembahasan pada saat makan malam tadi.  akhirnya aku hanya menscrool-scrool layar Hp sampe bosan. melihat status-status teman-teman sampai habis, lalu membuka semua chattingan grup, tidak untuk ikut nimbrung dengan obrolan tapi aku lebih memilih membukanya saja lalu langsung menutup kembali agar notifikasi pesan yang masuk yang biasanya ratusan bahkan kadang ribuan tidak muncul di layar. beberapa aku memilih untuk clear chat semua obrolan di Gurp yang menurutku grup yang paling tidak pernah aku kunjungi dan tidak begitu dekat dengan orang-orang di dalamnya atau tidak adanya info yang menurutku penting. aku pun membuka instagram, melihat story-story yang ada. bosan rasanya, tapi aku tetap tidak mengantuk juga. biasanya kalo masih di jogja aku streaming drama korea menggunakan wifi kampus atau wifi pondok. tapi karena di rumah tidak ada wifi juga karena sinyal kadang-kadang ilang aku cuma bisa buka tutup HP. mencoba untuk memejamkan mata tapi tetap tidak bisa dan malam itu sudah pukul 02.00 malam. lalu aku memutuskan untuk ambil air wudhu dan melakukan sholat malam. siapa tau dengan sholat aku mendapatkan petunjuk.
pagi itu fix aku tidak bisa tidur sama sekali. aku memutuskan untuk tidak tidur sampai subuh tiba sekalian sholat, lalu untuk menunggu waktu  subuh membuka kitab suci al Quran, ku baca dengan nada pelan agar tidak menganggu Ayah dan Ibu yang waktu masih terlelap. tapi beberapa menit kemudian, tiba-tiba aku mendengar suara langkah kaki menuju ke kebelakang. aku menabak itu pasti Ummi. Ummi biasanya pasti bangun jam 03.00 setiap sepertiga malam. beliau tidak pernah lupa  untuk selalu membiasakan dirinya sholat di sepertiga malam. oleh karena itu, aku percaya bahwa segala hal yang membuat hidupku mudah adalah doa-doa ummi untuk anak-anak dan keluarganya. sedangkan Abi, bangun setelah Ummi tapi langsung menuju ke masjid sampai selesai subuh. kebetulan masjidnya ada di depan rumah kami, jadi Abi langsung sholat dan  dzikir di masjid sampai subuh tiba. aku juga percaya doa Abi yang membuat kami sekeluarga selalu diberikan kemuudahan dan meskipun dalam kesulitan kami selalu mengutamakan untuk tidak mengeluh dan lebih memilih berdoa kepada sang Maha segala-galanya.
Tiba-tiba aku mendengar suara langkah mendekati kamarku dan beberapa saat kemudian membuka pintu kamarku. dan dia lah Ummiku. mungkin Ummi tau kalo semalaman ini aku tidak bisa tidur karena tidak biasanya aku bangun sepagi itu.
"Nduk, kamu belum tidur?'
"Nggih umi,ndak bisa tidur"
"kepikiran yang tadi malam?"
aku hanya menganggukkan kepala lalu ummi mendekat dan duduk di sampingku.
"Nduk, kalo ada apa-apa crita saja sama Ummi, nanti Ummi bantu ngomong sama Abimu, terakhir kayaknya kamu crita beberapa minggu yang lalu waktu adeknya mas Satrio itu siapa Arsyi main ke Jogja ya?"
"iya Ummi"
'lalu setelah itu gimana perkembangan hubungan kamu sama Satrio?"
"hmm nah itu Ummi, mas Satrio masih biasa komunikasi sama Hanin, tapi belum ada ke arah sana, dan ga pernah nyinggung-nyinggung soal itu, cuma biasa aja, aku bingung Ummi, nanti kalo ternyata mas Satrio ga ada perasaan sama Hanin gimana?"
"ya kamu coba minta di bantu Arsyi kan kata kamu waktu itu Arsyi mau nyobmblangin kamu sama Satrio"
"iya si bu, tapi Hanin malu"
"la terus nanti Ummi gimana kalo ditanya Abah lagi?kamu siap dijodohin?"
"Aaah ummi"
"la kamu itu lo, dari dulu kog ya Ummi cuma denger tentang Satrio terus, tapi cuma crita-crita biasa aja, nda pernah yang serius, nda pernah juga dia silaturrahmi kesini, jangan-jangan memang cuma kamu yang terlalu berharap?"
"ya gimana ya mi, kan Ummi tau sendiri Hanin ndak gampang suka sama laki-laki"
"tapi Satrio menurut kamu itu yang terbaik gitu? gini ya ummi mau bilang, jodoh itu Allah yang menentukan, kita memang butuh ikhtiar tapi tetap yang terbaik itu dari Allah, bisa jadi kamu sangat menyukainya tapi dia bukan yang terbaik untuk kamu, bisa jadi kamu sangat membencinya tapi justru itu yang terbaik buat kamu, jadi jangan berharap pada manusia, berharaplah pada Allah, nomersatukan Allah dalam setiap hal, sama seperti kemantapan hatimu, minta petunjuk sama Allah biar Allah kasih jalan yang terbaik dan berikhtiar sebaik mungkin"
"Ummi...." aku tidak sadar meneteskan air mata mendengar nasehat bijak yang diberikan Ummi. Ummi memang selalu punya kata-kata ajaib yang membius dan membuat trenyuh. Lalu ke peluk ummi dengan manja. Ummi mengelus-elus kepalaku dengan mesra.
tak lama kemudian adzan subuh berkumandang. Ummi memintaku bangkit dan siap-siap ke masjid untuk sholat berjama'ah. hari itu aku mulai merasa lega dan mulai tahu apa yang harus aku lakukan selanjutnya. dan pagi itu pun aku mulai merasa mengantuk. alamat aku bakal langsung tidur selepas jamaah subuh. untung ummi tahu bahwa aku tidak tidur semalam, pasti ummi tidak akan marah kalo aku tidur selepas subuh.



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Spesial For Mama

Jumat, 12 Desember 2014 Puisi untuk mama Mama… Kapan ya aku tidak merepotkanmu lagi Tidak membuatmu sakit lagi Saat aku masih tidur pulas di dalam perutmu Dan merasakan hangat serta lembutnya placentamu Padahal semakin hari aku semakin berat dan membebanimu Tapi kau malah mengelus-elus perutmu yang buncit Karena aku Kau nyanyikan aku lagu yang indah Dan kau ajak aku bercanda Seakan kau tahu bahwa di dalam perutmu aku bisa merasakannya Hari demi hari kau nanti kehadiranku Meski semakin hari aku semakin mempersempit gerak dan langkahmu Dan saat waktu itu tiba Aku bahkan hampir membunuhmu Karena kau harus berjuang keras demi memberiku kesempatan untuk melihat dunia ini Kau berjuang menahan sakit Meski seribu ototmu terputus Kau tetap berjuang dan tak menyerah Hanya ingin melihatku terlahir ke dunia ini Dan saat aku telah keluar dan menangis Kau tersenyum bahagia melihatku hadir di dunia ini Meski saat itu kau masih sangat lemah dan tak berday